DaerahPolitik

Rela Berkorban Demi Bone Lebih Baik, Andi Asman Sulaiman Memiliki Segudang Prestasi

305
×

Rela Berkorban Demi Bone Lebih Baik, Andi Asman Sulaiman Memiliki Segudang Prestasi

Sebarkan artikel ini
Calon Bupati Bone Andi Asman Sulaiman

BONE, LENSASATU.COM Andi Asman Sulaiman dihitung per 1 September 2024 tidak lagi menjabat sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura & Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone.

Ia rela melepaskan status Pegawai Negeri Sipil (ASN)nya yang dirintis dari bawah, staf kelurahan, Sekretaris Lurah hingga Kepala dinas

Andi Asman Sulaiman memutuskan untuk melepas Baju Dinas demi cita-cita yang lebih besar, yakni menjadi bupati untuk membangun Bone lebih baik.

” Baju Dinas saya lepas sekalipun masih ada 15 tahun masa dinas ini, demi masyarakat Bone seandainya saya mau santai saya naik ke provinsi jadi kepala dinas tapi itu bukan keinginan ku, ” Kata Andi Asman, Minggu (06/10/2024).

Adik kandung Menteri Pertanian RI Dr. Andi Amran Sulaiman ini dinilai sosok figur yang punya peluang besar memenangkan Pilkada Bone karena memiliki segudang prestasi selama menjabat sebagai ASN dilingkup Pemkab Bone.

Salah satu yang fenomenal adalah inovasi layar hatiku yang dicetuskan Andi Asman. Inovasi tersebut yang mengantarnya meraih tanda kehormatan presiden Satya Lencana Wira Karya.

BACA JUGA :  Kisruh Pungutan Berkedok Infaq, MTSN 1 Bone Gelar Rapat Darurat

Inovasi ini dicetuskan Andi Asman saat dirinya menjabat Camat Barebbo pada 12 Mei 2016 lalu.

Saat itu, tugas berat sudah menanti. Kecamatan Barebbo kala itu melalui Desa Lampoko, ditunjuk mewakili Bone pada lomba P2WKSS. Lampoko akhirnya keluar sebagai juara 1.

“Menjabat Camat Barebbo, saya langsung bentuk tim kerja beranggotakan 72 orang. Didalamnya ada unsur TNI-Polri, unsur pendidikan, keagamaan dan kesehatan. Termasuk penyuluh,” Sebutnya

Lebih jelasnya Ia merintis Karir dari ASN golongan rendah tersebut. Mulai dari sekretaris lurah, lurah Majang, Sekcam Bengo, Camat Barebbo hingga diangkat menjabat Kadis Ketahanan Pangan dan saat ini menjabat Kadis TPHP Bone (Kadis Pertanian).

Saat itu, Andi Asman berpikir, jika yang ditonjolkan terkait tata ruang (Penataan pemukiman dan kebersihan), maka Bone pasti kalah dengan Makassar, Parepare dan Bantaeng yang saat itu juga masuk enam besar.

BACA JUGA :  Pj. Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto Buka Rakor Kanwil Kemenkumham

Olehnya itu, Andi Asman mencoba sektor lain. Pilihannya adalah sektor pertanian melalui gerakan pemanfaatan lahan pekarangan.

Hasilnya, nilai yang diperoleh Kabupaten Bone jauh mengungguli kabupaten kota lainnya, sehingga kemudian, Desa Lampoko ditetapkan sebagai juara 1 lomba P2WKSS tingkat provinsi.

Dari gerakan pemanfaatan lahan pekarangan, Andi Asman juga mendapat penghargaan khusus dari Bupati Bone berupa pin emas yang diraih empat kali berturut-turut.

Prestasi Andi Asman tak berhenti disitu. Saat diangkat menjabat Kadis Ketapang Bone, disinilah inovasi layar hatiku tercetus.

Inovasi tersebut dicetuskannya saat mengikuti Diklatpim atau Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) 2 angkatan VII yang digelar LAN RI Makassar pada April 2021 lalu.

Proyek perubahan ini merupakan upaya Asman meminimalisir daerah rawan pangan. Data Tahun 2020, terdapat 61 desa rawan pangan di Bone, kemudian berkurang menjadi 18 desa pada 2021 hingga kemudian Bone ditetapkan menjadi daerah tahan pangan.

BACA JUGA :  Gelar Rapat Koordinasi dan Monitoring, Ini Pesan Camat Sibulue 

Hasilnya, inovasi Andi Asman menjadi salah satu yang terbaik dan dianugerahi penghargaan dari LAN RI atas inovasi tersebut.

Pengentasan keluarga rawan pangan dilakukan Andi Asman melalui inovasi layar hatiku, dengan memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif.

Termasuk Bone mendapat suntikan dari Bank Sulselbar melalui dana CSR berupa green house skala besar dan bantuan mobil operasional untuk penyaluran bibit dari green house ke masyarakat.

Hingga kemudian mendapat penghargaan terbaik satu diklatpim. Karena berhasil mengintervensi dari desa rawan pangan menjadi tahan pangan. Dan ada pelopor desa ketahanan pangan dan 372 desa Ia bentuk pos satgas penyuluh desa terpadu.

Termasuk membentuk pelopor ketahanan desa yang beranggotakan 6 ribu orang lebih.

Diungkapkan bahwa ini bukan kemauan sendiri melainkan desakan dari masyarakat dan partrai.

” Ini saya siap wakapkan diri karena Perintah partai, perintah masyarakat dan restu keluarga, ” Pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *