NasionalPendidikanSulawesi Selatan

Pelatihan Manajemen Reputasi Muhammadiyah Zona I Resmi Ditutup di Makassar

83
×

Pelatihan Manajemen Reputasi Muhammadiyah Zona I Resmi Ditutup di Makassar

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR-LENSASATU.COM.| Pelatihan Manajemen Reputasi Organisasi Muhammadiyah Zona I, yang mencakup kawasan Indonesia Timur, resmi ditutup di Hotel Aryaduta Makassar pada Ahad, 17 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung sejak Jumat, 15 Agustus 2025, atas prakarsa Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Pusat Syiar Digital Muhammadiyah, bekerja sama dengan Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum (BKPU) PP Muhammadiyah, dengan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar sebagai tuan rumah.

 

Penutupan dilakukan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Ambo Asse, M.Ag. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital secara bijak untuk mendukung dakwah.

 

“Ilmu digital ini sebaiknya digunakan untuk kepentingan yang bermanfaat, bukan sekadar menyebarkan informasi tanpa kejelasan sumber. Konten yang dibuat harus mampu memperkuat dakwah organisasi dan membawa maslahat bagi umat,” ungkapnya.

 

Ambo juga menegaskan bahwa reputasi organisasi di era digital hanya dapat terbangun melalui pengelolaan informasi yang benar, akurat, dan bertanggung jawab. Ia mendorong peserta agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dalam mengembangkan amal usaha Muhammadiyah melalui dakwah digital. Menurutnya, pelatihan ini merupakan momentum penting dalam memperkokoh basis komunikasi organisasi.

BACA JUGA :  Pelatihan Manajemen Reputasi Digital: Muhammadiyah Perkuat Citra Organisasi di Era Disrupsi Informasi

 

Sementara itu, Direktur Pusat Syiar Digital Muhammadiyah, Dr. Choirul Fajri, memberikan apresiasi atas antusiasme peserta. Ia menjelaskan bahwa pelatihan selama tiga hari tersebut tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik pembuatan konten dan simulasi penanganan krisis komunikasi.

 

“Ke depan, seluruh hasil pelatihan ini akan kami pantau dan evaluasi secara berkala, sehingga benar-benar berdampak pada penguatan komunikasi Muhammadiyah,” jelas Choirul.

 

Choirul juga menyampaikan bahwa program serupa akan dilanjutkan di Zona II (Jawa, Sumatera, dan Kalimantan) pada akhir Agustus 2025, dengan Universitas Muhammadiyah Tangerang sebagai tuan rumah pada 29–31 Agustus. Ia berharap model ini dapat dijadikan standar nasional, sehingga PWM di seluruh Indonesia memiliki pola yang seragam dalam membangun reputasi digital.

BACA JUGA :  Imigrasi Bali di Minta Tindakan Jelas!!, WNA Artem Desak Kasusnya Ada Kejelasan.

 

Materi pelatihan meliputi strategi membangun reputasi organisasi, pemetaan stakeholder, komunikasi krisis, serta metode evaluasi dan pengukuran syiar digital. Narasumber yang hadir antara lain Prof. Dr. Adhianty Nurjanah, Dr. Fajar Junaedi, Dr. Aswad Ishak, dan Ayub Dwi Anggoro, Ph.D. Selain itu, peserta juga melakukan praktik pembuatan konten digital untuk memperkuat keterampilan teknis dan menghasilkan narasi positif yang sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah.

 

Dalam sesi penutup, Prof. Ambo kembali menekankan agar hasil pelatihan tidak berhenti pada teori. “Jangan sampai setelah pelatihan justru terhenti. Ilmu yang diperoleh harus diterapkan di PWM maupun amal usaha Muhammadiyah,” pesannya.

BACA JUGA :  Jokowi dan Ibu Iriana Joko Widodo Belanja di Pasar Palakka

 

Peserta menyambut baik arahan tersebut. Wisnu, salah satu peserta dari Sorong, menyatakan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya reputasi organisasi di tengah derasnya arus informasi digital. Ia berharap ke depan, Muhammadiyah mampu mengintegrasikan dakwah dengan strategi komunikasi digital yang lebih terarah.

 

Choirul menutup dengan menegaskan bahwa Pusat Syiar Digital Muhammadiyah akan terus mendampingi peserta melalui monitoring selama tiga bulan pascapelatihan. Targetnya, setiap PWM dapat menunjukkan peningkatan kualitas konten, interaktivitas, serta dampak sosial dari narasi yang dibangun.

 

Dengan berakhirnya kegiatan ini, Pelatihan Manajemen Reputasi Muhammadiyah Zona I resmi selesai. Namun, sebagaimana pesan para pimpinan Muhammadiyah, tanggung jawab peserta justru baru dimulai: mengubah ilmu yang didapat menjadi aksi nyata demi memperkuat dakwah digital Muhammadiyah.

Redaksi : Ahmad Baiquni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *