KONAWE SELATAN —LENSASATU.COM.||Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menggagas pendampingan bagi ibu-ibu rumah tangga nelayan di Desa Torokeku, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. Program ini bertujuan meningkatkan nilai manfaat dan nilai ekonomis limbah rajungan yang selama ini terbuang sia-sia.
Ketua tim pelaksana, Juhardin, menjelaskan bahwa limbah rajungan berupa cangkang dan jeroan sering kali dibuang ke laut sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Padahal, bahan tersebut masih bisa dimanfaatkan menjadi produk bernilai tambah.
“Melalui pelatihan dan pendampingan, limbah rajungan akan diolah menjadi pangan bergizi seperti nugget, otak-otak, dan empek-empek, serta produk non-pangan berupa pupuk organik,” ujar Juhardin.
Program ini melibatkan dosen dan mahasiswa UMK, di antaranya Rosmawati, Herlia, dan Rohani, yang secara langsung mendampingi masyarakat dalam sosialisasi, penyuluhan, hingga produksi.
Selain berfokus pada pengolahan limbah, kegiatan ini juga menekankan aspek pemberdayaan ekonomi keluarga nelayan. Dengan keterampilan baru, ibu-ibu nelayan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir.
“Program ini menjadi wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus bagian dari kontribusi UMK dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Rosmawati.
Melalui PKM ini, UMK menargetkan lahirnya teknologi tepat guna, draf hak kekayaan intelektual, dan publikasi ilmiah pada jurnal pengabdian masyarakat. Jika berhasil, Desa Torokeku diharapkan menjadi contoh model pengelolaan limbah perikanan yang bermanfaat dan berkelanjutan.
Reporter: Ahmad Baiquni