PendidikanSulawesi Tenggara

UMKendari Dampingi Ibu-Ibu Nelayan Torokeku Olah Limbah Rajungan Jadi Produk Bernilai Ekonomi

31
×

UMKendari Dampingi Ibu-Ibu Nelayan Torokeku Olah Limbah Rajungan Jadi Produk Bernilai Ekonomi

Sebarkan artikel ini

KONAWE SELATAN —LENSASATU.COM.||Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menggagas pendampingan bagi ibu-ibu rumah tangga nelayan di Desa Torokeku, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. Program ini bertujuan meningkatkan nilai manfaat dan nilai ekonomis limbah rajungan yang selama ini terbuang sia-sia.

Ketua tim pelaksana, Juhardin, menjelaskan bahwa limbah rajungan berupa cangkang dan jeroan sering kali dibuang ke laut sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Padahal, bahan tersebut masih bisa dimanfaatkan menjadi produk bernilai tambah.

“Melalui pelatihan dan pendampingan, limbah rajungan akan diolah menjadi pangan bergizi seperti nugget, otak-otak, dan empek-empek, serta produk non-pangan berupa pupuk organik,” ujar Juhardin.

BACA JUGA :  Sekolah Yayasan Sinar Husni Terbakar, Sejumlah Siswa Panik dan Berhamburan Keluar dari Kelas

Program ini melibatkan dosen dan mahasiswa UMK, di antaranya Rosmawati, Herlia, dan Rohani, yang secara langsung mendampingi masyarakat dalam sosialisasi, penyuluhan, hingga produksi.

Selain berfokus pada pengolahan limbah, kegiatan ini juga menekankan aspek pemberdayaan ekonomi keluarga nelayan. Dengan keterampilan baru, ibu-ibu nelayan diharapkan mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir.

BACA JUGA :  Bawa Visi dan Misi Jitu, AJP-ASLI Ketuk Pintu Rumah Warga Kadia Tawarkan Program Strategis

“Program ini menjadi wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus bagian dari kontribusi UMK dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Rosmawati.

Melalui PKM ini, UMK menargetkan lahirnya teknologi tepat guna, draf hak kekayaan intelektual, dan publikasi ilmiah pada jurnal pengabdian masyarakat. Jika berhasil, Desa Torokeku diharapkan menjadi contoh model pengelolaan limbah perikanan yang bermanfaat dan berkelanjutan.

BACA JUGA :  Giat Asyiyah Sumatera Utara Lakukan Konsolidasi Organisasi

Reporter: Ahmad Baiquni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *