
BANGKA, LENSASATU. COM- Maraknya tambang ilegal yang ada di Propinsi Bangka Belitung tidak terlepas dari peranan para cukong penampung timah ilegal, satu sama lain menjadi kaitan yang erat yang tidak dapat dipisahkan antar penambang dengan pembeli timah ilegal.
Hal ini terjadi di Kabupaten Bangka, tidak jauh dari sisi jalan tanjung pesona menuju sungailiat tepatnya di Kelurahan Jeliti Kec Sungaliat terlihat di salah satu rumah warga yang melakukan aktifitas pembelian dan penampungan timah hasil dari pertambangan ilegal yang ada di wilayah tersebut.
Selain membeli warga tersebut juga mengolah timah sendiri dengan cara menggoreng agar kadar air nya dari biji timah tersebut berkurang dengan harapan harga jual berbeda, yang disayangkan aktifitas tersebut dilakukan tanpa di lengkapi ijin sesuai dengan aturan yang ada.
Pantaun media ini dilokasi (05/05) penggorengan tersebut terlihat dua tungku besar dan dua meja goyang selain itu juga ada tumpukan kayu bakar, ironisnya lagi berada di tengah pemukiman yang memang padat penduduk.
Saat dibincangi salah seorang karyawan penggorengan mengatakan (05/05) bernama KR mengatakan kemarin baru goreng 2.5 ton dan sudah dikirim ke wilayah tempilang.
“penggorang ini miliknya F biasa dipanggil CPT, sudah hampir satu tahun lebih saya bekerja disini pak (red-wartawan)”, tukas KR
Hal senada di ungkapkan oleh warga yang berdekatan dengan lokasi penggorangan ED (05/05) bahwa penggorengan tersebut milik warga yang biasa di panggil CPT.
“sudah lama penggorengan itu beroperasi, kalau untuk ada ijin atau tidak nya saya tidak tahu”, ujar ED
Menurut Lurah Jeliti Ahmad Riyadi saat di konfirmasi melalui sambungan telp nya menjawab (11/05) kami akan cek terkait aktivitas penampungan dan penggorengan karena sejauh ini belum ada laporan dari warga.
Saat ditanyakan media ini terkait legalitas usaha tersebut Ahmad Riyadi menjelaskan belum adanya surat pengajuan terkait ijin usaha di lokasi tersebut.
Media ini masih mengkonfirmasi pihak-pihak terkait adanya aktivitas penampungan timah dan penggorengan yang berada di lokasi padat penduduk.
Reporter : ALDO
Editor : AGUS