BoneSulawesi Selatan

Rakyat Menangis Lega: NJOP Ditunda, Mahasiswa Disanjung sebagai Pahlawan

343
×

Rakyat Menangis Lega: NJOP Ditunda, Mahasiswa Disanjung sebagai Pahlawan

Sebarkan artikel ini

Bone, LensaSatu.com || Malam penuh haru menyelimuti warga Kabupaten Bone setelah kabar resmi penundaan kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) diumumkan pemerintah daerah.

Keputusan ini disambut dengan rasa syukur, bahagia, dan doa dari masyarakat yang sempat dibuat resah dengan beban pajak baru yang melonjak hingga berlipat ganda.

” Kami sangat bahagia dan bangga dengan adik-adik mahasiswa yang sudah berkorban, berdarah-darah, bahkan rela mewakafkan diri untuk rakyat. Kami ini sudah bingung mau mengadu ke mana, ternyata masih ada yang pro rakyat. Saya yakin seluruh masyarakat Bone mendoakan pergerakan ini,” ujar Rahman, seorang warga Kecamatan Barebbo dengan mata berkaca-kaca. Rabu (20/08/2025).

Tidak sedikit warga yang menganggap perjuangan mahasiswa sebagai titik balik bagi suara rakyat kecil. Di tengah ketidakberdayaan menghadapi aturan baru yang mencekik, kehadiran mahasiswa di jalanan menjadi simbol harapan.

BACA JUGA :  Jelang Ramadhan, Wabup Andi Akmal Pantau Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Pasar dan Bulog

” Pesan kami sederhana. Jangan pernah berhenti bersuara. Kalianlah tumbuhan harapan terakhir kami ketika semua diam dan hanya jadi penonton,” ungkap Nurhayati, ibu rumah tangga di Watampone, yang turut menyampaikan rasa syukur setelah mendengar pengumuman resmi pemerintah.

Keputusan penundaan itu disampaikan langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah Bone, Andi Saharuddin, atas arahan Bupati Bone Andi Asman Sulaiman bersama Wakil Bupati dan pemerintah pusat.

“Atas petunjuk bapak Bupati dan Wakil Bupati serta arahan pemerintah pusat untuk mengkaji ulang, maka untuk sementara, perhitungan PBB masih akan menggunakan NJOP lama,” tegas Saharuddin, Selasa (19/8/2025) malam.

BACA JUGA :  Sejarah Baru di Bone: Aksi Tolak PBB-P2 Ricuh, Gas Air Mata Warnai Malam

Pemerintah Kabupaten Bone memastikan akan melakukan kajian ulang secara menyeluruh terhadap formula penyesuaian NJOP agar lebih proporsional dan tidak memberatkan rakyat.

Bagi warga yang terlanjur membayar pajak dengan perhitungan baru, Pemkab juga menjamin tidak akan ada kerugian.

” Kita kembalikan ke SPPT lama. Adapun yang sudah melakukan pembayaran akan disesuaikan,” tambahnya.

Kabar ini membuat warga berbondong-bondong menyampaikan rasa syukur, baik lewat doa bersama di kampung-kampung maupun perbincangan hangat di warung kopi.

Ada yang mengaku lega karena tidak lagi harus meminjam uang demi membayar pajak, ada pula yang menyebut keputusan ini sebagai “hadiah kemerdekaan” bagi rakyat Bone.

“Alhamdulillah, suara kami akhirnya didengar. Kami sudah hampir putus asa. Terima kasih kepada pemerintah yang mau kembali mendengarkan jeritan rakyat kecil,” kata Daeng Limpo, petani di Kecamatan Cina.

BACA JUGA :  Pansus DPRD Bone Setujui Kenaikan PBB-P2 di Tengah Demo Mahasiswa

Di balik keputusan ini, masyarakat Bone menaruh hormat setinggi-tingginya kepada mahasiswa yang tak gentar turun ke jalan.

Demonstrasi yang berlangsung keras, bahkan penuh pengorbanan, diyakini menjadi salah satu penentu langkah pemerintah meninjau ulang kebijakan.

“Kalau bukan karena mahasiswa, mungkin kami sudah habis. Mereka adalah nafas perjuangan rakyat. Semoga Allah selalu menjaga mereka,” ucap Halimah, pedagang sayur di Pasar Sentral Bone.

Dengan demikian, penundaan kenaikan NJOP dan PBB-P2 tidak hanya menjadi kabar administratif biasa, melainkan sebuah peristiwa emosional yang meninggalkan jejak di hati rakyat Bone. Bahwa suara rakyat, ketika diperjuangkan dengan ikhlas, ternyata masih bisa menggugah kebijakan pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *