Bek Timnas Indonesia Iqbal Gwijangge menilai gaya permainan Timnas Indonesia U-17 dengan U-19 tidaklah mempunyai perbedaan.
Mantan kapten timnas Indonesia U-17 hal tersebut mengungkapkan gaya permainan yang mana diterapkan oleh Bima Sakti di tempat U-17 dengan Indra Sjafri di tempat U-19 bukan terlalu beda akibat sama-sama menerapkan penguasaan bola progresif.
“Saya rasa hampir sejenis ya akibat cara bermain pelatih Indra penguasaan bola ya, jangan kehilangan bola, penguasaan progresif lalu saya rasa semua pemain bisa jadi beradaptasi,” kata Iqbal Gwijangge seusai menjalani latihan timnas Indonesia U-19 dalam Lapangan A, Komplek Gelora Bung Karno, Kamis (4/1/2024).
“Kita juga mengandalkan kecepatan sebab Indonesia banyak pemain cepat-cepat, juga saya rasa ini strategi bagus akibat bisa saja menyesuaikan,” sambungnya seperti dimuat ANTARA.
Mengenai instruksi sejauh ini selama menjalani pemusatan latihan, Iqbal diinstruksikan untuk disiplin serta terus ditempa untuk tetap bersikap profesional.
“Ya instruksi-nya mungkin, saya rasa semua pelatih sama. Kami disuruh disiplin di area dalam maupun luar lapangan, jaga sikap, selalu profesional,” ujarnya.
“Kami juga harus tambah latihan sendiri, kalau latihan sore, kami inginnya nambah, tapi kalau latihan pagi sorenya mungkin tambah dikit untuk menjaga kebugaran tubuh pemain.”
Selama menjalani pemusatan latihan (TC) Indonesia U-19, Iqbal kerap mengisi posisi gelandang bertahan. Pemain berusia 17 tahun itupun tak keberatan dengan perubahan posisi tersebut.
“Tidak ada kesulitan dengan (posisi) itu, saya akan mengikuti sesuai kebutuhan pelatih. Mau jadi bek tengah ataupun gelandang, saya siap selalu,” kata Iqbal.
“Saya juga jadi bisa saja belajar untuk main dua posisi akibat saat ini sepakbola modern kita harus bisa jadi dua atau banyak posisi sehingga bisa saja membantu pelatih jikalau dalam permainan ada strategi yang tersebut kurang.”
Sebanyak 34 pemain masuk dalam skuad Garuda Nusantara mulai menjalani TC sejak 30 Desember lalu hingga berakhir pada 28 Januari mendatang.
Nantinya, para pemain yang tersebut masuk skuad saat ini akan bersaing memperebutkan posisi masing-masing dalam sistem seleksi pemasaran kemudian degradasi.
(int)