Keluarga Pasien Meninggal Komplain, Simak Penjelasan Pihak BLUD Tenriawaru

Foto : Kabag Humas Andi Dedi Astaman saat di temui Lensasatu.com di ruang kerjanya

BONE, LENSASATU.COM   Beredar di grup obrolan WhatsApp, video Pasien yang meninggal Dunia di duga Akibat tidak mendapatkan pelayanan perawatan Di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
RS Tenriawaru Bone.

“Ini tadi alasannya banyak tamu tidak ada tempat full, tapi dibelakangnya kami banyak orang yang diterima,” kata seorang Pria dalam Video.

Foto pasien yang beredar dalam Video

Ia juga menjelaskan Keluarganya dari magrib di pimpong – Pimpong hingga akhirnya meninggal.

“Seandainya meninggal karena ada ji pertolongan pertama kami bisa faham tapi ini tidak ada,” Tambanya.

BACA JUGA :  Bhayangkara Run 2024, Wujud Kepedulian Polres Bone

Pihak BLUD RS Tenriawaru Bone Kabag Humas Andi Dedi Astaman yang dikonfirmasi lensasatu.com mengatakan, pasien yang bernama Tajang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) pukul 19:15 Wita.

” Pihak keluarga menyampaikan bahwa ada Pasien di mobil dengan keluhan jatuh dari tangga dan pada saat itu kondisi semua Bed (tempat tidur) dan oksigen terpakai, pada saat itu UGD over kapasitas” Kata Humas RSUD Dedi Astaman.

Masih kata dia, kondisi pasien saat itu juga dalam keadaan menurun, pihak rumah sakit berusaha mencarikan brankar, namun tidak ada

BACA JUGA :  Pj. Gubernur Sultra Berikan Arahan Tentang Inflasi El-Nino Ekstrim, Pemilu dan Stunting yang di Hadiri Langsung Mendagri RI

Perawat disebutnya juga sudah berupaya menelpon kiri kanan, bahkan sudah melapor ke dokter jaga dan di sarankan ke Rumah Sakit lain, namun keluarga pasien tetap bersikuku untuk ditangani.

Pihak keluarga pun akhirnya mencoba membawa pasien ke RS Yasin, dari informasi didapat, pasien juga sempat di bawa ke RS Pancaitana.

Pada kisaran jam 9 lebih pasien kembali ke IGD dan pihak RS Tenriawaru kembali menerima, namun kamar yang sempat kosong telah terisi oleh pasien lain.

BACA JUGA :  Peringati Hari Pers Nasional 2023, BAZNAS Bersama Radio SBB FM Gelar Baksos

” Kebetulan ada satu brankar yang tidak memiliki roda diruang Isolasi jadi perwat berinisiatif meminta ke keluarga pasien untuk dibantu diangkat karena brankar cuman sisa itu, ” Kata Dedi lagi

” Kemudian dilakukanlah pemeriksaan, keluar darah dari hidung, mata, telinga, tekanan darah lebih dari Resusitasi jantung paru atau siklus artian pasien dalam keadaan sangat keritis setelah dilakukan pemindahan untuk tindakan ulang Pasien dinyatakan meninggal, ” Tambahnya

Reporter : Jumardi Ricky
Editor : Red

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *