BONE, LENSASATU.COM – Ketua Komisi lV DPRD Kabupaten Bone A. Ryad Baso Padjalangi menyoroti pengunaan Anggaran di Dinas Kesehatan ( Dinkes ) kabupaten Bone, yang di Duga Anggaran Pengadaan Alat kesehatan (Alkes) dialihkan
Diketahui Anggaran 10 Milliar yang bersumber dari dana Earmarking DAU yang seharusnya 60% Di belanjakan Dinas Kesehatan untuk pengadaan X- Ray atau Alat Foto Rontgen untuk Rumah Sakit Datu Pancaitana. Hal ini di ungkapkan A. Ryad, Rabu (10/05/2023) lalu
A. Ryad yang juga ketua Fraksi Golkar DPRD Bone mengaku miris karena kata Dia, Rumah Sakit yang dibangun tidak memakai dana yang bersumber dari DAK.
“Tetapi tidak ditunjang alat kesehatan yang memadai seperti halnya X – Ray alat foto Rontgen Sementara sekarang digemborkan UHC, tetapi infrastruktur kesehatan dibawah tidak siap.” Kata A. Ryad
Disamping itu, ketua Komisi lV DPRD Bone ini juga menyayangkan karena rumah sakit Datu Pancaitana yang merupakan Ruma sakit Rujukan dari puskesmas tetapi Harus merujuk lagi ke rumah sakit Lain.
“Sangat disayangkan kalau Rumah sakit Pancaitana ketika harus merujuk lagi pasien ke rumah sakit lain seperti rumah sakit Tenriawaru misalnya, karena persoalan Foto Rontgen, sementara dia sudah Rumh sakit Rujukan, itukan miris.” Ungkapnya
Kasubag Program Dinas kesehatan Kabupaten Bone A. Ahmad Affandi Saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Jumat (13/05/2023) mengatakan, Anggaran tersebut tidak dialihkan, rencana awalnya akan diberikan 20 Milliar untuk dana Earmarking tetapi bertahap.
“Anggaran Earmarking ke Dinas Kesehatan itu 20 Milliar memang mau dibelanjakan salah satunya untuk radiologi Rumah sakit Pancaitana. Kalau 20 miliar itu sudah ada, namun dikasihnya bertahap diparsial pertama 10 Milliar dan belum termasuk di situ pembelian x-ray,” katanya.
Lanjut kata A. Affandi, Jika dipaksakan pembelian x-ray masuk di parsial pertama, sementara dana obat di puskesmas sudah tidak ditanggung dengan Dana DAK, jadi yang di prioritaskan itu bentuk obat dulu, karena kalau Puskesmas ini tidak dapat obat pasti akan ribut lagi.
“Dana obat dari DAU selama ini empat milliar itu Sudah tidak ada, cuman satu milliar yang dikasih. Untung ada Earmarking, inilah yang mau kita tutupi kekurangannya 3 milliar itu.” Sebutnya
Dijelaskan secara rinci peruntukan dana Earmarking diparsial pertama itu seperti, bidang Pengendalian Penyakit ( P2 ), pelayanan kesehatan, Bidang Kesehatan Keluarga (Kesga), dan Alat kesehatan seperti,
Antropometri ( 6 Paket ) Dental Unit ( 7 Unit ), Alkes Rawat inap ( 1 paket), Obat Farmasi, bahan medis habis pakai(BMHP) Farmasi juga BMHP Labkesda.
Sementara untuk rehabilitasi ada 10 Puskesmas Pembantu (Pustu), pembangunan Koridor pancaitana dan tambahan Daya listrik pancaitana.
“Rehabilitasi Pustu itu adalah rekomendasi Anggota dewan juga yang di suarakan dimusrembang kalau beberapa Pustu perlu direhab karena sudah rusak.” Jelasnya
Dikatakan juga bahwa, Pembangunan koridor pancaitana itu untuk penghubung antara gedung lama dan gedung baru agar gedung lama bisa berfungsi lantai duanya, karena di gedung baru itu ada liftnya sementara gedung lama tidak ada.
“Jadi tetap kita rencanakan pengadaan X – Ray untuk Rumah sakit Pancaitana di tahun ini dan pastinya di parsial kedua kan ada dua parsial.” Tuturnya.
Reporter : Jumardi
Editor : Red