Pj. Bupati Andi Winarno Ikuti Upacara Pembentangan Bendera Merah Putih Terpanjang di Gusun Tangkulara

Pj. Bupati Bone Andi Winarno Eka Putra, SSTP., M.H.

BONE, LENSASATU.COM Pj. Bupati Bone Andi Winarno Eka Putra, SSTP., M.H., bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bone mengikuti upacara pembentangan bendera merah putih sepanjang 79 meter di Gusun Tangkulara.

Pembentangan Bendera dipimpin oleh Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, S.I.K., M.H. selaku pembina upacara berjalan sukses, Hal itu tidak lepas dari peran dari Unsur TNI, Kepolisian, BPBD Bone, Basarnas, Satpol pp, Anggota tim 7 dan Tokoh Nelayan. Selasa (27/08/2024).

Foto Bupati Bone Andi Winarno Eka Putra, Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, Camat Tanete Riattang Timur dan Sejumlah Tokoh Nelayan

 

Masyarkat dan sejumlah Tokoh Nelayan sangat senang dan berbangga hati atas kehadiran bapak bupati Andi Winarno di tangkulara,

Arsyad salah satu nelayan mengatakan kehadiran Bupati Andi Winarno sebagai bentuk kepedulianya dengan masyarakat pesisir yang ada di wilayah timur kota bone

” Kami sangat senang kalau kegiatan ini selalu di laksanakan setiap tahunnya, dan hari ini kebahagiaan kami sempurna karena Bupati, Kapolres dan Dandim hadir bahkan berbaur dengan Kami, ” Ungkap Arsyad.

BACA JUGA :  Sulit Dapatkan Solar, Ratusan Nelayan Duduki Ruang Banggar DPRD

Selanjutnya Bupati dan Kapolres Bone menyempatkan makanan siang bersama dengan tokoh nelayan yang disediakan oleh Aparat Kecamatan Tanete Riattang Timur di Gusun Tangkulara.

Diungkapkan Camat Tanete Riattang Timur, Andi Iqbal Walinono kegiatan tersebut melibatkan 200 Kapal Nelayan terdiri dari 120 perahu kecil, 40 perahu sedang dan 40 perahu besar

” Event ini adalah kegiatan tahunan yang mulai dilaksanakan pada tahun 2018 yang diprakarsai oleh pemerintah Daerah Kabupaten Bone kerjasama dengan Tim 7, ” Kata Andi Iqbal

Sehingga lanjut Andi Iqbal, Ini juga menjadi inisiasi masyarakat dan tokoh Nelayan mengharapkan untuk kegiatan seperti ini digelar setiap tahunnya apalagi tahun lalu sempat tidak terselenggara.

” Untuk memenuhi keinginan dan hasrat masyarakat walaupun Pemerintah Daerah tidak melaksanakan masyarakat dan tokoh Nelayan akan tetap terus melakukan pembentangan bendera di gusun Tangkularang setiap tahunnya, ” Sebutnya.

BACA JUGA :  Empat Hari Hilang, Petani Di Bone Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa

Selain memeriahkan hari kemerdekaan, event pembentangan Bendera sepanjang 79 meter juga sebagai wadah memperkenalkan potensi wisata bahari yang ada di kawasan Tangkulara.

” Melalui kegiatan pembentangan bendera ini. kita harapkan bisa memperkenalkan Gusung Tangkulara kepada masyarakat luas kemudian meningkatkan wisatawan, ” Jelasnya

Disamping itu juga dilakukan lomba semarak merah putih bagi kapal nelayan yang ikut menyemarakkan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI di Tangkulara.

” Jadi kapalnya ini selain melakukan pembentangan, ini kita juga melakukan lomba perahu hias yang dihiasi umbul umbul nuangsa Merah Putih, ” Tuturnya.

Ketua Tim 7 Tangkulara Rusmin Igho Pun juga merasa bahagia karena kegiatan ini berjalan lancar dan sukses bahkan pesertanya jauh lebih banyak.

” Dari Tahun 2018 kita laksanakan hingga Tahun ini, tetapi hari ini pesertanya luar biasa lebih banyak dan lebih semarak dari tahun tahun sebelumnya, ” Ungkap Igho.

BACA JUGA :  Suasana Haru Warnai Apel Penyambutan 31 Personel Brimob Bone Usai Tugas Ops Damai Cartensz BKO Polda Papua

Karena menurutnya, jumlah komunitas kelompok nelayan semakin lebih banyak ikut mendaftar untuk ikut berpartisipasi ditambah masyarakat sekitar bahkan dari luar Kecamatan.

” Kami juga mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah kecamatan Tanete Riattang Timur sehingga semua unsur forkopimcam hadir semua, ” Pungkasnya.

Diketahui, Lokasi Pantai Tangkulara terletak bagian Timur dari Kecamatan Tanete Riattang Timur, sekitar satu mil dari Pelabuhan Bajoe, Bone, Sulawesi Selatan.

Untuk mencapai lokasi tersebut, pengunjung dapat menggunakan perahu nelayan dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Pulau Tangkulara ini merupakan pasir timbul di perairan Teluk Bone, yang muncul disaat Air laut surut dan kembali hilang ketika air laut pasang Pulau Tangkulara kembali tidak terlihat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *