KENDARI-LENSASATU.COM.|| Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Tenggara menggelar musyawarah pimpinan wilayah (Musypimwil) I PW Aisyiyah Sulawesi Tenggara Yang Bertajuk “Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan“ Kegiatan ini dirangkaikan dengan Resepsi Milad Aisyiyah ke-108 dengan tema Milad “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional” yang berlokasi di Istek Aisyiyah Kendari pada Kamis (29/5/2025).
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan resepsi milad Aisyiyah ke 108 oleh Istek Aisyiyah Kendari yang ke 3, Dan secara resmi dibuka langsung oleh Sekda Sulawesi Tenggara Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D yang menyampaikan bahwa Aisyiyah telah menjalankan peran strategis sebagai salah satu ortom Muhammadiyah dalam mengedepankan semangat perubahan dan ketahanan sosial pada umat dan bangsa terkhususnya pada kalangan perempuan dan anak.
“Tema ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi bangsa kita bahwasanya ketahanan bukan sekedar persoalan ekonomi tetapi juga menyangkut ketahanan sosial dan juga keberlanjutan hidup dengan mengedepankan Inisiatif dalam merespon isu ketahanan sosial, Pertanian yang ramah lingkungan, pemberdayaan petani perempuan, edukasi gizi keluarga, Hingga pembangunan lumbung pangan keluarga yang mencerminkan semangat Islam yang memuliakan tanah, Air Dan Kehidupan Sosial”, Pungkasnya.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari cita-cita Aisyiyah dalam ber-Ikhtiar merawat dan mencapai masyarakat bangsa yang bersatu, berdamai, dalam membangun bangsa, Maka tentunya Kehadiran Aisyiyah merupakan pilar penting sebagai pelopor pembangunan masyarakat yang berorientasi pada kesejahteraan perempuan dan anak dalam menyikapi isu-isu sosial terkhususnya pada ketahanan pangan menuju ketahanan sosial.
Hal tersebut juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Tenggara, Dra. Hasmira Said, M.Pd., Dalam sambutannya Ia Menuturkan “Aisyiyah membuktikan peran perempuan selalu berada di garda terdepan dalam menyikapi isu-isu sosial yang menjadi faktor ketertinggalan pada perempuan dan anak, seperti kesehatan anak, pemberantasan buta huruf, gizi masyarakat serta gerakkan anti kekerasan pada perempuan dan anak”, Ia kembali Menjelaskan bahwa pokok tema yang diangkat memiliki relevansi kuat dengan tantangan zaman yang dimana cakupan dari ketahanan ialah kemandirian ekonomi, Kelestarian Lingkungan Dan Keadilan Sosial.
Selain faktor ketahanan pangan, Saat diwawancarai oleh tim Media Lensa Satu Dra. Hasmira Said Juga menjelaskan peranan PW Aisyiyah Sultra tidak hanya berfokus pada satu titik permasalahan saja, namun terbagi di beberapa titik fokus permasalahan perempuan lainnya, salah satunya program dari Majelis Hukum Dan HAM Yaitu advokasi kepada korban-korban yang mendapat tindakan kriminal dengan memperkokoh kajian advokatif serta edukasi kepada korban-korban yang di inisasikan dalam program Pos Bantuan Hukum (Posbakum).
Diakhir Ia Menjelaskan Tepatnya Di Usia Aisiyah Yang Ke 108 Tahun Ini Mitra Aisyiah Akan Terus berekspansi hingga ke luar negeri seperti beberapa pimpinan organisasi yang sudah terbentuk serta terbagi dibeberapa negara diantaranya Malaysia, Kairo Dan Mesir dan hal tersebut tidak terlepas dari peranan Aisyiyah dalam mengembangkan semangat perubahan yang tidak hanya ber skala Nasional namun Internasional dalam membangun semangat perubahan pada umat dan bangsa.
Reporter: Ali