MEDAN, LENSASATU.COM – Sudah seminggu lebih Warga mengeluhkan perbaikan drainase yang tak kunjung selesai tepatnya di Jalan HM. Yamin, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Kamis (10/02/2022).
Perbaikan drainase ini menyebabkan air PDAM Tirtanadi serta akses jalan masuk keluar rumah jadi terputus.
Seorang Warga, Arif menuturkan mendukung proyek Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan) yang sedang berlangsung di Jalan HM. Yamin.
Ia mengatakan sudah satu minggu tidak ada suplai air dari PDAM Tirtanadi.
“Dan sekarang tempat kita itu airnya pun boleh dikatakan sudah satu minggu tidak ada air untuk saat ini. Jadi coba cari solusinya supaya kita masyarakat bisa dapat air,” ucap Arif.
Hal senada juga dikatakan oleh Warga lain Kiki, pengerjaan drainase sudah seminggu lebih.
Ini sudah lama, mungkin seminggu lebih. Yang kami keluhkan cuma air sudah mati, terus tidak ada koordinasi juga dari awal soal air bakal putus, jadi kita tidak ada persiapan tiba – tiba mati air, susah la warga disini,” kata Kiki.
Arif mengaku mempekerjakan orang lain untuk membuat pembuangan drainase sendiri.
Pembuangan drainase kamar mandi biasakan langsung tembak ke paret ini sekarang ditutup, jadi terpaksa kita mau kerja sendiri lagi, untuk menyalurkan langsung ke paret,” ucap Arif.
Ia mengungkapkan tidak ada solusi dari Pemko Medan supaya masalah ini ditindak lanjutin.
“Sudah kita tanyak sama orang Pemko Medan, katanya suruh urus sendiri,” kata Arif.
Kiki berharap agar Pemko Medan koordinasi terlebih dahulu dengan Warga.
“Harapannya kalo ada proyek selanjutnya agar ada koordinasi terlebih dahulu dengan warga, kayak ginikan air mati, jalan terganggu, jualan pun tidak bisa. Semoga pengerjaan drainase ini cepat selesai,” ucap Kiki.
Hal senada juga disampaikan Arif harapannya untuk Pemko Medan agar dapat disosialisasikan terlebih dahulu sebelum mengerjakan proyek drainase ini.
“Harapannya ya dikemudian hari bagusnya disosialisasikan terlebih dahulu, keluhan masyarakatnya apa, supaya masyarakat jangan tiba – tiba begitukan jadi bingung, kita tidak ada persiapan, bingung juga airnya tidak ada, padahal air itukan kebutuhan yang paling penting,” tutup Arif.
Reporter : Syafruddin
Editor : Agustian