BANGKA, LENSASATU.COM- Perusahaan yang terletak di Jalan Alexander Ruko Citraland Kel Air Itam Kec Bukit Intan Kota Pangkalpinang telah melaporkan para perambah hutan konsesi miliknya, melalui sambungan telp Tim Dari PT Agro Pratama Sejahtera (APS) menjelaskan terkait laporannya kepada Gakkum Kehutanan.
Sekitar bulan maret tim melakukan kegiatan pengamanan perlindungan hutan dan merupakan agenda bulanan kami (red-tim PT. APS) melakukan pengecekan rutin yang dilakukan setiap bulan ke wilayah konsesi kami di Desa Penagan Kec Mendo Barat Kab Bangka ternyata telah di rambah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, kurang lebih 20 Hektar yang sedang diproses pelaporan karena lahan konsesi rusak di wilayah tersebut akhirnya Tim dari PT. APS melakukan pelaporan ke Gakkum Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK) dan Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (DLHK) Propinsi Bangka Belitung.
“harapan kami agar menjadi pelajaran bagi para pelaku ilegal loging sekaligus memberikan contoh bagi masyarakat yang lainnya”, pungkas Tim PT. APS
Yang ironisnya Ekskavator yang digunakan untuk merambah wilayah Hutan Produksi milik konsesi PT. APS adalah milik Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka seperti apa yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Syahli (31/05) bahwa benar itu PC milik Dinas Pangan dan Pertanian.
“PC kami sedang dipinjam oleh masyarakat yang biasanya digunakan untuk berkebun dan menggarap lahan pertanian, karena selama ini masyarakat yang ingin menggarap lahan pertanian nya boleh meminjam PC tersebut”, jelas Syahli
Sementara ditempat lain Tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Propinsi Bangka Belitung, Gakkum DLHK, KPHP Gugus Panca dan KPHP Sungai Sembulan telah menyita satu unit Ekskavator pada hari selasa (31/05/2022) sekitar pukul 13.00 yang diketahui sedang melakukan aktivitas perambahan hutan konsesi milik PT APS, hasil dari tindak lanjut laporan PT APS langsung direspon dengan cepat oleh Tim Gakkum.
Patut diapresiasi kinerja dari Tim Gakkum yang bergerak cepat dalam menangani laporan dari masyarakat, saat sekarang ini masyarakat masih menunggu hasil dari penyelidikan Gakkum untuk membongkar kasus ini yang diduga melibatkan beberapa pejabat daerah Kab Bangka.
Reporter : ALDO
Editor : AGUS