Metro Kota

Gubernur Melalui Sekda Sultra Sampaikan Dukungan Penuh Kolaborasi Riset Iklim dan Kesehatan Lewat Forum PAIR-UHO-Sultra

95
×

Gubernur Melalui Sekda Sultra Sampaikan Dukungan Penuh Kolaborasi Riset Iklim dan Kesehatan Lewat Forum PAIR-UHO-Sultra

Sebarkan artikel ini
Ketgam; Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara menyatakan komitmen penuh dalam mendukung riset dan kebijakan adaptasi perubahan iklim dan kesehatan.

Kendari,LENSASATU.COM– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara menyatakan komitmen penuh dalam mendukung riset dan kebijakan adaptasi perubahan iklim dan kesehatan.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., dalam acara PAIR-UHO-Sultra bertemakan Round table Meeting, Selasa (14/10/2025), bertempat di Gedung Rektorat UHO Kendari.

Dia mengatakan bahwa forum tersebut menjadi ajang strategis untuk mempertemukan akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menyusun langkah konkret memperkuat ketahanan iklim dan kesehatan di Sultra.

Dalam sambutannya, Gubernur Sultra melalui Sekda Sultra menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Centre (AIC), Universitas Halu Oleo (UHO), serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI atas kerja sama dalam program Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR).

“Kami menyambut baik dan mengapresiasi AIC bersama UHO yang telah menyelenggarakan forum ini sebagai ruang diskusi penting lintas sektor. Forum ini diharapkan mampu menghasilkan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan iklim dan kesehatan di Sulawesi Tenggara,” ujar Sekda membacakan sambutan gubernur.

BACA JUGA :  Wali Kota Kendari Tegaskan Komitmen Kendalikan Inflasi dan Dukung Program Nasional Perumahan

Gubernur Sultra juga menegaskan bahwa perubahan iklim sudah memberikan dampak nyata bagi masyarakat, seperti musim kering berkepanjangan, curah hujan ekstrem, hingga gelombang panas.

Ia mencontohkan, sembilan kabupaten di Sultra sempat menetapkan status tanggap darurat akibat kekeringan dampak El Nino.

Dampak perubahan iklim tersebut juga memengaruhi sektor kesehatan, termasuk meningkatnya kasus penyakit menular, gangguan pernapasan, hingga stres panas dan gangguan gizi. Karena itu, pendekatan lintas sektor dianggap sangat penting dalam menghadapi tantangan ini.

Melalui forum ini, Gubernur berharap lahirnya analisis berbasis data lokal berupa peta kerentanan iklim dan kesehatan dari masing-masing daerah di Sultra.

“Rekomendasi dari forum ini diharapkan dapat masuk dalam dokumen perencanaan daerah, seperti RPJMD dan Renstra OPD, serta diadopsi dalam kebijakan terkait adaptasi iklim dan kesehatan,” ujarnya.

Pemerintah provinsi juga berkomitmen untuk membuka akses data dari OPD terkait dan mendorong pelibatan masyarakat lokal, termasuk kelompok rentan seperti nelayan, petani, komunitas adat dan warga pesisir dalam proses penelitian dan pengambilan keputusan.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Sultra berharap forum ini menjadi pijakan awal bagi kolaborasi jangka panjang antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan iklim dan kesehatan di Sultra.

BACA JUGA :  Wali Kota Kendari Tekankan Pentingnya Sinergi dalam MoU BPJS Ketenagakerjaan dan Kejaksaan se-Sultra

“Mari kita manfaatkan forum ini sebaik-baiknya, berani berpikir besar, bekerja inklusif, dan menghasilkan rekomendasi konstruktif yang berdampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.

Acara PAIR-UHO-Sultra Roundtable Meeting ini turut dihadiri Konsul Jenderal Australia di Makassar Todd Dias, Direktur Eksekutif AIC Dr. Eugene Sebastian, perwakilan LPDP, pejabat Kementerian Pendidikan Tinggi, serta para undangan dari luar Sulawesi Tenggara. Plt Rektor UHO atau yang mewakili bersama jajarannya.

Selanjutnya, Kepala OPD lingkup pemerintah provinsi, dan kabupaten/ kota se Sultra, perwakilan organisasi kemasyarakatan, para akademisi atau peneliti Partnership for Australia- Indonesia Research (PAIR) di UHO. Termasuk para akademisi perwakilan Unhas, insan pers, media cetak, dan media elektronik.

Plt Rektor UHO yang diwakili oleh PR 4 Prof DR Takdir Saili mengucapkan terimakasih karena telah memilih UHO sebagai tempat kegiatan yang bertemakan round table meeting antara PAIR-UHO- Sultra.

“Kami gembira karena bisa berpartisipasi, namun kedepan diharapkan bukan hanya individu-individu saja tetapi bersifat kelembagaan. Konsorsium yang tergabung dalam PAIR ini bisa diperluas,” harapnya.

BACA JUGA :  Lanud Hang Nadim Gelar Vaksinasi Di Bandara Hang Nadim Batam

Direktur Eksekutif AIC Dr. Eugene Sebastian mengungkapkan apresiasi terhadap kehadiran para peserta sebagai bentuk dukungan terhadap keberadaan riset agar bisa diperluas hingga ke daerah Sulawesi.

“Hari ini kami ingin memperkenalkan PAIR yang terdiri dari lebih dari 15 universitas dan 200 peneliti, baik berasal dari Australia maupun Indonesia. Mereka bekerjasama mencari solusi terhadap isu-isu yang dihadapi masyarakat. Fokus kami pada perubahan iklim dan komunitas pesisir,” katanya.

Dia melanjutkan, PAIR bukan hanya tentag apa yang diteliti, tetapi juga bagaimana meneliti, dan riset itu bisa bersifat praktikal mendukung kebijakan dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat lokal.

Sementara itu, Konsul Jenderal Australia di Makassar Todd Dias mengatakan bahwa walaupun dirinya berada di Makassar tetapi dirinya menangani banyak provinsi.

“Fokus saya bagaimana program ini bisa berdampak ke kawasan Indonesia Timur. Saya bangga karena kemitraan ini melalui PAIR dengan Sulawesi Selatan bisa diperluas hingga ke wilayah Sulawesi lainnya. Peneliti bisa fokus dengan kearifan lokal,” ujarnya.

Editor:red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *