Kontruksi Pembangunan Jembatan Rp 6,8 M di Bone Roboh Dihantam Banjir

BONE, LENSASATU.COM|| Jembatan Sungai Garimpang yang semantara dalam tahap pengerjaan Ambruk, yang berlokasi Desa Kalero Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone Sulawesi Selatan

Ambruknya jembatan tersebut diakibatkan Meluapan Air sungai Garimpang saat hujan deras dan hantaman kayu besar yang ikut hanyut saat banjir, Padahal pembangunan jembatan senilai Rp 6,8 miliar itu belum rampung sepenuhnya dan masih dalam tahap pengerjaan.

Salah satu Warga desa Nawir sangat menyayangkan kejadian tersebut, karena dia mengatakan pengerjaan jembatan itu tidak akan bertahan lama dan meragukan kualitas jembatan tersebut.

BACA JUGA :  Akibat Lalai Pria Ini di Tabrak Kereta Api

“Sangat diragukan ini belum dipergunakan mana belum ada bebanya sudah Ambruk, pekerjanya tidak teliliti padahal para pekerjanya sudah di beritahu bahwa sungai ini rawan banjir” ungkapnya

Sementara itu, robohnya jembatan dari dana PEN itu ditanggapi santai oleh Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Bone, H.Jibang

Dia mengatakan, Robohnya jembatan tersebut adalah hal yang biasa saja, dia menilai tidak terlalu mengkhawatirkan karena pekerjaan Masi berlansung.

BACA JUGA :  DPD Permatani Muna: Rusman Emba-Bachrun Labuta Harus Ciptakan Terobosan Baru di Bidang Pertanian dan Nelayan di Muna

“Tidak ada ji masalah. Mau dibongkar kembali rangkanya baru dipasang kembali. Kalau ada yang hilang, palingan bautnya ji, rangka baja tidak ada yang rusak,” ucap Jibang saat dikonfirmasi Lensasatu.com

Jibang memastikan, saat ini pihaknya sementara melakukan pengerjaan kembali. Apalagi dia berdalih betonnya sebagai pondasi struktur baja jembatan tidak ada yang rusak.

BACA JUGA :  Konferensi Pers Hasil Operasi Tertib Munumbing 2021,Polres Bangka Barat Tangkap 4 Pelaku

“Tiang yang-dipasang itu kan hanya sementara nanti juga akan-diperbaiki karna masih dalam proses pekerjaan,” jelasnya

Masyarakat sekitar meminta agar pihak Terkait untuk melakukan peninjauan ulang terhadap peroyek jembatan yang dikerjakan oleh PT. Bersama Bangun Indonesia mandiri, karena diduga kuat, tidak dirancang untuk menahan derasnya Debit air.

Reporter: Jumardi

Editor: Red

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *