Nasional

TKN Akui Gibran Bukan Ahli Debat.kok bisa?

1655
×

TKN Akui Gibran Bukan Ahli Debat.kok bisa?

Sebarkan artikel ini

LENSASATU.COM- Jakarta || Direktur Juru Debat Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, memberikan pembelaan atas ketidakhadiran Gibran Rakabuming Raka dalam debat di tvOne pada Rabu malam (6/12/2023).

Diketahui, debat tersebut digelar dengan format dialog interaktif khusus cawapres di Jakarta. Dalam dialog tersebut hanya dua cawapres yang hadir yakni cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan cawapres nomor urut 3, Mahfud Md.

Budiman mengakui bahwa Gibran bukanlah sosok yang ahli debat atau profesional debater. Akan tetapi, Budiman memastikan Gibran siap untuk debat cawapres yang akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena merupakan sosok pembelajar.

BACA JUGA :  Tentang Masa Depan PSMS, Edy Rahmayadi Angkat Bicara

Mas Gibran bukan seorang profesional debater, sehingga tentu saja beliau hanya akan fokus pada apa yang disediakan oleh KPU oleh undang-undang, peraturan KPU,” kata Budiman kepada wartawan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Karena bagaimana pun juga, Mas Gibran ini kan masuk pertama kali secara nasional. Mas Gibran adalah seorang pembelajar, cukup rendah hati untuk tidak melayani, untuk tidak mendatangi semua forum-forum debat,” sambung mantan politikus PDIP itu.

BACA JUGA :  KPU Tetapkan Format Baru, Capres-Cawapres Diharuskan Hadir Bersama Saat 5 Kali Debat

Lebih lanjut, Budiman menilai pemimpin di Indonesia tidak diharuskan pandai berdebat melainkan pandai dari segi eksekusi. Oleh karena itu, Gibran hanya akan mengikuti debat yang diselenggarakan oleh KPU.

Kita memilih pemimpin presidensial, kita bukan memilih perdana menteri. Perdana menteri itu keahlian debat menjadi penting. Kalau presiden keahlian eksekusi yang menjadi penting. Jadi bukan kemampuan berdebatnya yang diutamakan. Dia debat sebagai sebuah proses yang resmi oleh KPU, ya diikutin karena itu proses politik yang resmi,” jelas Budiman.

BACA JUGA :  Ariansyah, Bocah Penderita Tumor Mata Mengharap Perhatian Pemkab Asahan.

Budiman mengatakan kalau sekadar menguji pemahaman masalah atau tidak, bisa dilakukan wawancara, berpidato. Tidak harus berdebat.

Karena ingat kita memilih presiden sistem presidensial. Sistem presidensial kebutuhannya bukan pada berdebat, tapi pada delivery, pada soal kepemimpinan, eksekusi,” kata Budiman:*int*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *