Kejati Sumut Periksa 3 Eks Kepala BPN Langkat Terkait Kasus Mafia Tanah

MEDAN, LENSASATU.COM – Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) memeriksa lima orang sebagai saksi kasus mafia tanah di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Tiga dari lima saksi yang diperiksa adalah mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Langkat.
“Tim Penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Tim Pidsus Kejati Sumut), secara maraton melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi pada perkara dugaan tindak pidana korupsi di kawasan suaka margasatwa Karang Gading yang dikategorikan sebagai mafia tanah negara di Kabupaten Langkat,” kata Kasipenkum Kejatisu Yos A Tarigan kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).

BACA JUGA :  3 Fakta Terkait Bambang Widjojanto Walkout saat Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024 di MK

Baca juga:
Polisi Buru 2 DPO Kasus Mafia Tanah di Bogor Libatkan Eks Pegawai DJKN
Kelima saksi yang diperiksa berinisial DH (Kepala BPN Langkat 2002-2004), R (Ketua Koperasi STM), KS (Kepala BPN Langkat 2015), SMT (Eks Kepala BPN Langkat 2012), dan AH (pemilik lahan). Yos mengatakan pemeriksaan ini dilakukan guna kepentingan penyidikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pemeriksaan terhadap lima saksi dilakukan untuk memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan tentang suatu perkara, untuk menemukan fakta hukum tentang tindak pidana korupsi yang terjadi di kawasan margasatwa Karang Gading, Langkat. Dan dapat kita sebut dugaan adanya mafia tanah,” ucap Yos.

BACA JUGA :  Presiden Turki Aktif Lobi Negara Lain Kutuk Serangan Israel ke Palestina

Yos mengatakan pemeriksaan saksi ini dilakukan karena adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam kegiatan perambahan kawasan itu. Penyelidikan kasus ini sudah dimulai sejak November 2021.

“Karena di atas kawasan tersebut telah diubah menjadi perkebunan sawit dengan luas hektare yang ditanami pohon sawit sebanyak 28.000 pohon, kemudian di atas tanah tersebut juga telah diterbitkan 60 sertifikat hak milik atas nama perorangan,” ujar Yos.

BACA JUGA :  Ariansyah, Bocah Penderita Tumor Mata Mengharap Perhatian Pemkab Asahan.

Yang mana setelah dilakukan pemeriksaan permintaan keterangan dan dokumen terkait, ternyata lahan tersebut hanya dikuasai oleh satu orang yang diduga sebagai mafia tanah dengan modus menggunakan nama sebuah Koperasi Petani yang seolah-olah sebagai pemilik lahan dan mengelola perkebunan sawit tersebut,” tambahnya.

Editor:Agustian

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.