KENDARI, LENSASATU.COM|| Ketua DPW Partai Ummat Sulawesi Tenggara Muhammad Kobar.SH secara tegas dan bangga kepada aparat kepolisian yang telah bekerja keras dan tegas menjadikan Ketua KPK RI Firly Bahuri ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan/gratifikasi/korupsi.
Muh.Kobar yang juga pernah menjadi Ketua Pengembang Indonesia periode 2017-2022 dan Ketua Pertama Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI Sultra) tunaikan nazarnya untuk mencukur Botak setelah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya/Kepolisian RI.
Sebagaimana informasi berkembang di media sosial dan pemberitaan bahwa Ketua KPK Firly Bahuri ditetapkan sebagai tersangka.
Muh. Kobar sapaannya merasa bangga dengan tersangkanya Ketua KPK RI, ya saya sangat senang karena para Koruptor sudah mulai di bersihkan diindonesia,tentu saya apresiasi kerja pihak kepolisian. ungkapnya.
Saya mencukur rambut sampai botak seperti ini sebagai bentuk kepedulian saya terhadap negara kita tercinta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah lembaga yang seharusnya bekerja profesional,independen,tegas dalam memberantas oknum-oknum Korup diindonesia bukan malah Ketua KPK nya yang Korup, inikan terbalik, negara memberikan amanah itu untuk dijalankan dengan baik sesuai undang-undang yang berlaku kok malah terbalik, inikah sangat lucu dan memalukan buat negara kita.
Saya beri nilai a + buat teman-teman dari kepolisian untuk itu saya sekali lagi bersyukur atas dijadikan tersangka oleh aparat kepolisian RI, saya menepati janji dan dari awal sudah bernazar walaupun dalam hati kalau sampai Ketua KPK dijadikan tersangka maka Saya akan mencukur botak kepala saya. Ungkap Kobar dengan rasa senang.
Kata Muh.Kobar, Satu lagi pesan saya bahwa korupsi itu adalah bentuk kejahatan yang sangat merugikan negara dan masyarakat yang mana pelakunya itu menurut saya yang paling bagus di dihukum mati agar ada para koruptor-koruptor lain tobat dan takut.
Semoga ini menjadi pelajaran bagi oknum-oknum korup diindonesia, negara harus bersih dari koruptor, negara harus tegas dan mampu membuktikan bahwa Indonesia jauh dari para koruptor. Tutup Muh. Kobar. SH. “Red”
