KENDARI-LENSASATU.COM-Seiring perkembangan di media sosial terkait insentif atlet Sultra yang sementara karantina persiapan PON ke XX di Papua yang belum terbayarkan, Ketua BEM UMK angkat bicara.
Setelah di hubungi oleh awak media Lensasatu.com, Bem Umk sangat menyayangkan hal tersebut dan akan mendukung penuh langkah yang di ambil oleh FKPMI.
“Lanjut Karno,Kami sangat menyayangkan kejadian seperti itu terjadi di Sultra. Apalagi Sultra ini sudah mencetak atlet-atlet yang sudah berlevel internasional harusnya hal seperti ini tidak terjadi” tandas Ketua BEM UMK tanggal,(26/08/21).
“Karno berharap Pemerintah terkait segera menyelesaikan kewajibannya kepada seluruh atlet yang di rugikan,serta desak Koni Sultra agar segerakan beri hak para atlet.
“Kami berharap Pemerintah setempat dan KONI Sultra segera menyelesaikan persoalan ini. Mereka ini kan duta-duta olahraga Sulawesi Tenggara. Harus di dukung secara moril dan juga materil” tegasnya.
Seperti diketahui, atlet dan pelatih yang akan tampil di PON XX Papua telah melakukan Pra Pelatda 2021 dari bulan Januari sampai Juni dan dilanjutkan Pelatda 2021 yang dimulai di bulan Juli sampai pemberangkatan.
Selama Pra Pelatda honor atlet dan pelatih yang sudah di bayarkan hanya di bulan Januari dan Februari. Sedangkan untuk Pelatda yang dibayarkan baru honor di bulan Juli.
Jadi honor yang belum terbayarkan terhitung dari Maret, April, Mei, Juni dan Agustus.
Selain itu, honor atlet tahun 2020 yang jumlahnya senilai Rp. 1.000.000/orang kemudian di tahun 2021 turun menjadi Rp. 900.000/orang. Sedangkan jumlah atlet dan pelatih sekitar 100 orang,tandasnya.
“Ini bukan persoalan kecil, harus kita usut bersama. Kalau insentif tidak dibayarkan, lalu dana nya dikemanakan,olehnya itu saya sangat mendukung langkah-langkah tepat yang diperjuangkan oleh teman-teman FKPMI,tandas Karno.
Ketua BEM UMK ini juga sekaligus Putra Kampus Olahraga Sulawesi Tenggara menyampaikan dukungannya kepada seluruh atlet yang akan tampil di PON XX Papua nanti.
” Untuk seluruh atlet, harapan Sultra ada di pundak rekan-rekan sekalian, kami akan terus mengawal persoalan ini sampai hak rekan-rekan bisa di dapatkan” tutup Karno