SULTRA- KENDARI, LENSASATU.COM- Sejumlah Insan pers dan Organisasi Pers se-Sulawesi Tenggara merasa kecewa dan keluhkan Hari Pers Nasional (HPN) yang di rayakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Pasalnya, dalam perayaan HPN di kota Kendari sejumlah insan pers tersebut merasa bahwa ini adalah kegiatan pemerintah yang tidak melibatkan beberapa organisasi pers di Sulawesi Tenggara. Sehingga hal itu terkesan bahwa diduga terjadi Monopoli.
Menanggapi hal itu, La Songo ketua DPD Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Sulawesi Tenggara (Sultra) buka suara. Menurutnya, ‘kata La Songo’ seharusnya pihak pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melibatkan beberapa organisasi pers atau insan pers yang berada di wilayah Sulawesi Tenggara. Tetapi hal itu tidak dilakukan, sehingga sejumlah insan pers merasa kecewa dan tidak ikut merayakan Hari Pers Nasional ini.
“Kami dari DPD PPWI Sultra merasa kecewa dengan kegiatan HPN di Kota Kendari. Jangankan dilibatkan dalam kepanitiaan undangan pun untuk menghadiri kegiatan tersebut tidak ada,” ungkap La Songo
Lanjut kata dia, ” jadi wajar kami bertanya tanya ada apa dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara ?. Dan ini keras kami duga bahwa Pemprov Sultra sudah monopoli insan pers yang ada di Sultra,” cetus La Songo saat ditemui di kedai coffe story’ area Pelataran tugu religi Eks. MTQ Sultra Kota Kendari. Rabu, 09/02/2022
Selain itu, La Songo Juga membeberkan pada media ini bahwa anggaran untuk perayaan Hari Pers Nasional ini lumayan besar menelan anggaran hingga kurang lebih Rp. 10 Miliar.
“Kami sangat menyayangkan dengan adanya kegiatan ini sudah di monopoli. Dan Hari Pers Nasional ini seolah olah adalah kegiatan Pemprov Sultra. Ada apa dengan Pemprov Sultra ?. Tutup La Songo Ketua DPD PPWI Sultra.
Editor:Agustian