Dulunya Gedung PAUD Sekarang Malah Disulap Menjadi Area Tambang Ilegal

BANGKA, LENSASATU.COM- Deru mesin Tambang Inkonvensional (TI) terdengar jelas dari Jalan Raya Pangkalpinang-Sungailiat atau orang sekitar menyebutnya Songhin Selasa (22/3/2022).
Sekitar 10 meter dari jalan raya yang ramai lalulalang kendaraan ini, terlihat jelas sekitar 10 ponton TI sedang beraktivitas dalam kubangan camuy.

Layaknya semut yang sedang berebutan tumpukan gula, selang-selang panjang yang menyerupai belalai gajah ini mengisap lumpur dan air dari lubang camui menuju ke atas sakan.


Tampak juga sejumlah pekerja tambang sedang menusuk-nusukan pipa di area lubang . Ketinggian air yang hampir mencapai batas leher orang dewasa tersebut tak mereke hiraukan. Karena yang mereka cari adalah pasir timah yang berada di area lubang camui tersebut.

Menurut salah satu pekerja tambang TI di Desa Riding Panjang ini, aktivitas TI di lokasi tersebu sudah berlangsung satu tahun terakhir. Hanya saja beberapa kali berhenti sebentar, lalu dibuka kembali.Hasil yang didapat pun cukup lumayan. Bahkan bisa menghidupi 10 pront TI yang beraktivitas di lokasi tersebut.

BACA JUGA :  Kapolda Kepri Pimpin Uacara KenaikanKapolda Kepri Pimpin Uacara Kenaikan Pangkat 337 Personil Polda Kepri DAN Polres Jajaran PERIODE 1 JULI 2022*

Diakui warga ini, lokasi TI tersebut dahulunya adalah bekas sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tetapi sudah setahun ini tidak digunakan lagi, karena PAUD tersebut pindah ke tempat lain.


“Jadilah Bang, ada hasilnya. Lumayan. Ini buktinya masih terus beraktivitas,” ujar penambang ini.
Ia mengaku bisa bekerja di lokasi tersebut dengan sistim bagi hasil dengan pemilik lahan. Sebagai koordinator lapangan di lokasi ini, disebut-sebut bernama Riduan. Sedangkan peampung pasir timah disebut bernama Capuy.

BACA JUGA :  Pemilihan BEM UMK La Ode Akhmad Ghozali dan Dinda, Siap Bertarung dalam Pemira

Kondisi TI yang sangat dekat dengan jalan raya ini seakan tidak diperdulikan oleh aparat Desa Riding Panjang, pihak Kecamatan maupun Aparat Polsek Merawang. Hal ini terlihat dengan santai dan nyamannya para pekerja ini beraktivitas di lubang camuy sembari diiringi deru mesin-mesiin TI mereka.

Kades Riding Panjang Fajri saat dikonfirmasi tim media ini mengaku sudah sering memanggil para pekerja tambang. Hanya saja, setelah diperingatkan, para pekerja ini melanjutkan kembali aktivitas tambang mereka.


“Sudah sering kita panggil Pak. Tapi ya begitulah, karena itu lahan pribadi, maka kami tidak bisa berbuat lebih banyak,” tukas Fajri.

Sementara pihak Satpol PP Kabupaten Bangka juga diakui warga sekitar belum pernah melakukan penertiban di lokasi tersebut. Termasuk juga aparat kepolisian juga belum terlihat adanya upaya penertiban TI yang diduga illegal, yang beroperasi tidak jauh dari pinggir Jalan Raya.

BACA JUGA :  BKKBN Sumut Laksanakan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Bagi Warga Binaan

Kapolsek Merawang AKP Arief Rakhman Banyu Aji S.ps yang dikonfrmasi tim media ini melalui pesan WhatsApp terkait aktivitas tambang di Desa Riding Panjang tersebut hanya menjawab singkat.
“Trims Pak, kami cek,” tulisnya.

Salah satu warga yang sempat dijumpai tim media berharap ada keperdulian dari pemerintah desa, kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten Bangka terhadap maraknya penambangan di Desa Riding Panjang.Apalagi aktivitas TI ini sangat dekat dengan fasilitas umum, yakni Jalan Raya Pangkalpinang-Sungailiat.

Reporter : Maya

Editor: Agustian

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.