Tentang Masa Depan PSMS, Edy Rahmayadi Angkat Bicara

MEDAN,LENSASATU.COM-Gubernur Sumut angkat bicara perihal masa depan PSMS, Klub Sepakbola kebanggaan warga kota Medan. Hal ini disebabkan adanya keinginan suporter PSMS Fans Club (PFC) yang meminta Walikota Medan Bobby Nasution untuk mengambil alih dan mengurus PSMS Medan yang berjuluk Ayam Kinantan.

Keinginan PFC ini diungkapkan pada hari Jum’at 28/1/22 tentang keinginan mereka mengingat semakin terpuruknya posisi PSMS di Liga 2 di tanah air kita ini. PFC berharap kiranya menantu Jokowi mampu mengangkat kembali PSMS ke Liga 1 Tanah air.

“Ada yang perlu saya sampaikan tentang PSMS ini. Pada tahun 2015, saya mengambil alih kepengurusan PSMS ini sewaktu menjabat Pangdam, “Sebut Gubernur Edy saat acara kegiatan Silaturahim dengan wartawan di Rumah Dinas Gubernur Aula Rizal Nurdin Medan, pada hari Jum’at tanggal 28/1/22.

BACA JUGA :  Polri Kerahkan Brimob Hingga Tim Trauma Healing Bantu Penanganan Gempa Cianjur

Pangdam I/BB menjelaskan pengambilan paksa PSMS dari Manajemen sebelumnya. Dengan mengeluarkan uang pribadi untuk kebutuhan PSMS dari mulai keperluan seragam, belanja pemain, beli tiket pesawat dan laudry yang menghabiskan dana 6 milyar rupiah.

“Saya ambil PSMS ini, ada yang melaporkan ke polisi. Dengan demikian, PSMS ini berstatus Perusahaan Terbatas (PT). Dan saham yang saya miliki sebesar 51 %. 51 % ini hak saya, 49 % itu free saya berikan untuk mengikuti prosedur. Saat Pangdam, PSMS masuk Liga 1, turun lagi ke Liga 2, “ujar Edy menjelaskan.

BACA JUGA :  Muhammadiyah Kritik Hendropriyono soal Palestina: Tak Cerminkan Negarawan

Meski gagal ke kasta tertinggi persepakbolaan Indonesia. Mantan ketua PSSI ini mengatakan tetap memiliki ambisi dan dan target membawa PSMS ke Liga 1. “Pemain PSMS itu dibayarkan Rp. 500 juta, Rp. 300 juta, Rp. 200 juta. Dibandingkan dengan Ronaldo, Messi jauh kali perbandingannya. Messi itu 124 miliar, “ujar Edy lebih lanjut.

“Bagaimana progres kedepannya harus masuk Liga 1. Untuk masuk ke Liga 1. Masuk Liga 1 itu sebesar 25 milliar. Sedangkan untuk masuk Liga 2 perlu dana 12 milliar, “kata Edy.

Edy mengatakan PSMS di kelola dengan baik saja. Tapi, bagaimana manajemen membawa sponsor untuk membiayai belanja pemain. Karena, pemain yang hebat yang bisa membawa PSMS main di Liga 1.

BACA JUGA :  SK 80 Sejumlah CPNS Aceh Jaya yang Lulus tahun 2021 tak Jelas, Ini Kata Kepala BKPSDM

“Standar kita itu FIFA. Jadi sudah sepantasnya kita membeli pemain, “jelas Gubernur Edy.

Mantan Pangkostrad ini tidak mempermasalahkan siapa yang mengelola PSMS Medan kedepannya, termasuk Bobby Nasution dengan catatan jangan membawa PSMS Medan ke Liga 2 terpuruk seperti sekarang ini. “Kalau Walikota Medan ingin mengelola, kelolah. Tidak mau mengelola tidak ada, cuma si Mulyadi. Kalau saham , Singapura mau ikut memiliki sahamnya, “ujar Edy menutup pembicaraan.

Reporter : Rudi Hartono
Editor : Agustian

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.