Petani Padi Diingat Waspada Terhadap Musim Hujan

Kendari, lensasatu.com-Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perserikatan Masyarakat Tani dan Nelayan (Permatani) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengingatkan petani padi agar waspada terhadap musim hujan yang di perkirakan terjadi pada bulan januari hingga februari tahun 2022 Sebab ini akan berdampak terhadap produksi padi.

Pertumbuhan dan perkembangan padi dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah curah hujan yang terlalu tinggi.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Permatani Sultra, Fajar Imsak mengatakan, curah hujan yang tinggi tentu akan sangat mempengaruhi produktifitas penghasilan para petani, jika tidak diantisipasi dengan baik.

BACA JUGA :  Wartawan Kelompok Rentan, Harus Hati-Hati

“curah hujan yang turun hampir sepanjang hari membuat sebagian besar tanaman padi tergenang air dan apabila air tidak surut maka tanaman padi akan membusuk dan menyebabkan petani mengalami kerugian besar, ” ucapnya kamis, 06 Januari 2022.

Untuk itu, guna mengantisipasi hal tersebut tidak terjadi, Fajar minta para petani sawah agar memperhatikan pola pengairan dengan baik.

“Petani harus memperhatikan pola pengairan yang tepat untuk sawah mereka, karena jika tidak diperhatikan dengan cermat akan berpengaruh terhadap tanaman muda,” harapnya.

BACA JUGA :  HMI Harus Menjadi Pembaharu dengan Konsistensi Jalan Berdakwah

Lanjut dia, petani harus membuat saluran pembuangan air untuk mengantisipasi bila terjadi banjir di area persawahan.

“Jika terjadi air tersumbat dan menggenangi air persawahan, maka segera di buka karena akan berdampak pada tanaman terutama tanaman muda,” katanya.

Namun demikian juga kata dia, curah hujan dapat dimanfaatkan petani dengan baik yang dapat mengairi sawah serta sangat membantu petani saat musim kemarau, dimana kata dia sangat membutuhkan asupan air untuk menghasilkan tanaman pada yang produktif.

BACA JUGA :  Menyoal,KNPI Muna Tak Beres, Ketua KNPI Sultra Buka Suara

Sehingga hal ini merupakan tantangan bagi para petani sawah yang ada di Sultra untuk tetap meningkatkan produksi pertanian di tengah pandemi dan memasuki musim hujan di sebagian daerah di Indonesia.

“Permatani Sultra menganggap ini adalah tantangan bagi petani Sultra menghadapi musim hujan dan mendorong para petani tetap meningkatkan hasil produksi padi di tengah musim hujan dan pandemi covid-19,” tutupnya.

Wartawan : ardianto

Editor : harwan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.