MEDAN, LENSASATU.COM-Pada hari Senin malam 24/1/22 sekitar pukul 21.45 wib mengadakan Tausiyah dalam rangka tali silaturahmi bersama Putra Islami, tokoh pemuda Belawan, Pendakwah Muhammad Nabawi dan Ustadz Nur Wahabi, SPdI. Dari unsur perwakilan Kepolisian, Kasat Bimas Polresta Pelabuhan Belawan AKBP Gunawan.
Tampak hadir pula Lurah Belawan Bahagia Ali Mukti Nasution, SH. Perwakilan dari Lantamal I Belawan, Letda Sofyan dari kesatuan Marinir. Dari organisasi Kepemudaan yang lengkap membawa personil DPC Pemuda Batak Bersatu (PBB) di bawah komando Ketua Efendi Damanik, beserta jajaran DPAC PBB. Dari RENTAN Putra Islami, Ketua DPAC Medan Belawan, Wakil Ketua Bidang Humas dan Media DPD RENTAN SUMUT, Rudi Hartono, SE.
Kegiatan tausiyah juga dihadiri tokoh masyarakat, warga seputaran Jalan Kakap, Pajak Baru Kelurahan Belawan Bahagia. Sedianya acara tausiyah ini diadakan pada pukul 20.00 wib sampai selesai, berhubung karena hujan yang turun, hingga akhirnya acara dimundurkan hingga pukul 21.45 wib.
Dalam pidato penyambutan, AKBP Gunawan menyatakan pihak Polresta Pelabuhan Belawan menyatakan rasa terima kasih yang mendalam atas terlaksananya acara ini. “Kami mengucapkan rasa terima kasih yang sangat mendalam kepada pihak penyelenggara yaitu Bapak Putra Islami. Sangat jarang kita jumpai orang yang mempunyai kemampuan mengumpulkan massa yang sedang bertikai. Apalagi mengingat proses pertikaian, keonaran antar warga ini sudah masuk pertemuan yang ketiga kalinya. Kita berharap dalam pertemuan ini membawa hasil yang terbaik untuk ketentraman dan ketertiban masyarakat khususnya warga jalan Kakap, Belanak, Ujung Tanjung, Pajak Baru dan Alu-Alu yang mana malam ini kiranya bisa bersatu, bergandengan tangan dan saling memaafkan, “ujarnya.
Letda Sofyan yang mewakili Lantamal I Belawan dalam sambutannya menegaskan pihak Lantamal I Belawan siap dan bersedia membantu dengan menurunkan personil dan memback-up kepolisian jika dibutuhkan demi keamanan dan kenyamanan warga di masa akan datang”, pesannya singkat.
Sedangkan Ketua PAC PBB dalam sambutannya ditempat yang sama menyarankan pada warga yang bertikai untuk selalu mengedepankan musyawarah. “Hendaknya pada warga yang bertikai selalu menjaga, mendidik dan memahami persoalan sebelum mengambil tindakan yang merugikan kita sendiri. Jangan bela anak jika anak itu bersalah. Tolong ibu-ibu, jika anak-anaknya lagi bermusuhan dengan sesama warga Pajak Baru, baiknya menahan diri dan memastikan duduk perkara. Terciptanya kedamaian itu bermula dari keluarga. Jadi, ayo kita selaku orang tua jangan pula ikut memperkeruh dan membuat persoalan baru sehingga menimbulkan konflik baru yaitu tawuran antar warga karena masing-masing merasa benar”. Sambutan warga cukup riuh dan setuju dengan ajakan Efendi Damanik ini.
Putra Islami, Ketua DPAC RENTAN yang juga tokoh pemuda di Belawan sekaligus tokoh yang memprakarsai pertemuan dalam bentuk Tausiyah Keagamaan, berpesan : “Saya sangat prihatin dengan rentetan pertikaian antar remaja dan pemuda beberapa waktu lalu yang mana terjadi gesekan-gesekan antar pemuda sesama warga Baru yang berdomisili di sekitar Pajak Baru ini. Saya berharap semua masyarakat dapat bersatu, bersinergi dan saling menghormati. Peran serta orang tua hendaknya selalu mengawasi anaknya, dengan siapa ia bermain dan apa saja kegiatannya di luar sana. Maka untuk itu mari kita ciptakan perdamaian. “Ujarnya menghimbau warga.
Tak ketinggalan Bapak Lurah kelurahan Belawan Bahagia, Ali Mukti Nasution, SH ikut memberi saran dan masukan selaku orang nomor satu di kelurahan Belawan Bahagia. “Kehadiran bapak ibu dalam menghadiri acara ini dan hadirnya para remaja dan pemuda yang bertikai menunjukkan ada niat yang tulus antar warga untuk menyelesaikan konflik dan menghapus permusuhan. Saya yakin masing-masing pihak ingin berdamai, saling bergandeng tangan dan memelihara keamanan bersama demi ketertiban masyarakat paska pertemuan ini”, ujar Lurah penuh Keyakinan.
“Kita semua yang tinggal di Pajak Baru ini adalah bersaudara. Bersaudara dari segi adanya hubungan kekerabatan. Bersaudara karena Jiran tetangga. Bersaudara dalam bingkai persatuan warga tanpa membedakan SARA. Maka mulai malam ini dan seterusnya, ayo kita pupuk nilai persaudaraan ini dan kita tingkatkan rasa solidaritas dan silaturahim antar sesama dengan mengisi keakraban ini melalui hal-hal positif dan bermanfaat di antara sesama warga kelurahan Belawan Bahagia. Jangan ada lagi permusuhan dan perselisihan apalagi dimulai dari hal-hal yang sepele yang sebenarnya dapat diselesaikan bersama melalui musyawarah dengan kepala dingin”, pesan pak Lurah menengahi warganya.
Di tempat yang sama ikut pula Ketua Forum Anak Belawan Bersatu (FABB) turut hadir memberi wejangan selaku tokoh Pemuda Belawan yang mengapresiasi adanya mediasi antar warga di bungkus dengan acara tausiyah keagamaan untuk meresapi kembali makna persaudaraan antar warga.
Begitu juga pendakwah kelahiran Belawan yang sudah bermukim di Jakarta, ikut memberi tausiyah dan berbagi cerita tentang buruknya perjudian dan narkoba yang disinyalir selama ini telah membuat perpecahan, pertikaian, gangguan kamtibmas dan dekadensi moral di kalangan remaja dan pemuda hingga hal ini menimbulkan konflik bagi sesama warga.
“Saya berkeinginan warga Jalan Bawal ini yang dulunya memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, rasa kasih sayang antar sesama, janganlah kita di adu domba oleh tangan-tangan jahil yang merusak semua itu melalui peredaran narkoba dan judi. Mari ibu/bapak, kita bangun nilai keagamaan, penuhi masjid, hadiri pengajian dan laksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya hingga cucuran Rahmat Allah melimpah di kampung kita ini dan eratkan persatuan dan persaudaraan diantara kita semua”, pungkasnya.
Di akhir acara, Tausiyah di tutup oleh ceramah agama sesuai tema “Silaturahmi warga Belawan Bahagia”. Dalam tausiyah Ustadz Nur Wahabi mengingatkan bahwa kerukunan dan ketertiban antar warga bermula dari keinginan yang kuat dari hati masing-masing untuk selalu mengedepankan kepentingan umum. Pihak polisi tidaklah mampu untuk memantau 24 jam untuk selalu mengayomi dan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Peranan orang tua, kepedulian sesama, rasa memiliki dan menghormati orang lain, kunci kuat bagi kita untuk bersatu. Damai itu indah. Ayo kita berdamai agar semuanya menjadi indah”, ajak Ustadz menutup tausiyah.
Acara berakhir sampai menjelang dinihari. Pukul 23.50 wib elesailah acara ini. Dan di tutup dengan acara bersalaman dan saling memaafkan antar warga yang bertikai. Suasana haru seketika diiringi desah haru dan tangis-tangisan warga yang berpelukan. Apalagi diiringi sholawat menambah semua orang larut dalam rasa penyesalan karena melakukan hal yang tidak pantas hingga terjadilah pertikaian ini.
Reporter : Rudi Hartono
Editor : Agustian