BONE, LENSASATU.COM – Rombongan jemaah haji dari Kabupaten Bone Yamg tergabung dengan Kloter 11 Embarkasi Makassar akhirnya tiba di Masjid Al Markaz Al Ma’arif Watampone sekitar pukul 12.10 Kamis (13/07/2023) Lalu.
Saat turun dari bus, tangis haru dan rona bahagia terpancar dari wajah para jemaah. Keluarga, sanak saudara, dan tetangga menyambutnya dengan antusias dan penuh sukacita.
Terlihat Penjemput jemaah bahkan ada yang datang dari pagi saat ba’da subuh. Namun, dari total 212 jemaah haji yang berangkat kloter pertama, satu di antaranya meninggal di Tanah Suci.
Jemaah haji asal Kecamatan Cina Yappa Semmaila Saleng Siru, 92, meninggal dunia ditanah Suci Mekkah setelah melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji karena Sakit
Ns.Hj Nurlaela petugas kesehatan kloter Bone yang sehari harinya mendampingi Almarhum mengatakan, pasien sudah penah di rujuk ke KKHI Madina 06 juni 2023 pukul 11. 30 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan diagnosa susp pneumoni plus emergensi hipertensi.
” Almarhum di observasi kurang lebih 8 jam di kkhi Madina, kemudian di kembalikan untuk obsevasi ke kloter pada 06 juni pukul 17.35 kemudian masuk dalam pemantau resti visitasi Yang selalu terlaksana setiap hari dengan hasil tensi beliau selalu dalam ukuran standar hipertensi ringan yaitu: 140 /90 s/d 150/90 mmhg,” Kata Hj. Nurlaela.
Kata Dia Jemaah tersebut tidak pernah ada keluhan lainnya, dan rutin melaksanakan aktifitas seperti biasanya di hotel & jarang untuk keluar dari hotel selain Arbain
“Pada tgl 13/06/2023 jam 12.31 WAS dari hasil visitasi jemaah tersebut tidak nafsu makan, lemas, saturasi menurun ,batuk sesak. Setelah dirwawat selama 3 hari di KKHI Mekkah jemaah di nyatakan boleh pulang ke Hotel pada Tgl 19/06/2023 jam 16.44,” sebutnya
Lebih jauh ia menuturkan, Pada tgl 08/07/2023 jam 06.30 Almarhum mengalami sesak dan mendapatkan penaganan di Klinik satelit kemudian dirujuk Rumah Sakit Arab Saudi ( RSAS ) menggunakan Ambulans.
“Sesampai di RS melakukan proses pendaftaran dan pemeriksaan / observasi dokter RSAS Pada jam 17.05 WAS di bolehkan pulang dan di anjuran observasi di klinik satelit,” terangnya
Masi kata Hj. Nurlaela, Almarhum kembali mengalmi sesak dan lansung di Rujuk ke RSAS jam 06.45 Pada tgl 08/07/2023 menggunakan Taxi karena kesehatan beliau memburuk
“Jam 07.03 tiba di RSAS dan mendaptkan penanganan di UGD namun Pada jam 07.40 jemaah dinyatakan meninggal,” jelasnya
Ketua Kloter H.Zainal menuturkan, Sempat menjenguk dikamarnya, Almarhum dalam keadaan sehat dan sempat mencoba memakai pakaian putih terusan dengan bisht jubah panjang Seperti pakaian kebesaran Arab Saudi yang ia pesan.
“Saya sempat melihat ia memakai baju yang dia pesan sama saya karena setiap yang mau dia beli selalu minta tolong sama saya dan sempat bilang kalau Rindu dengan makanan khas Bone Bellabuting ( Kolak Pisang ) dan pisang goreng” ungkap H. Zainal.
Selanjutnya dikatakan H. Zainal yang juga ketua BAZNAS BONEbahwa, Yappa sebelum meninggal telah melakukan semua proses hajinya dan layak menyandang gelar haji
“Untuk pelaksanaan hajinya telah dilalui semua termasuk wukuf, sempurna sekali ibadah hajinya,” jelasnya
Sementara putri Yappa, Nurmiati mengatakan kalau bapaknya itu memang pernah dioperasi dua bulan sebelum berangkat ke Tanah Suci pada bulan puasa tahun ini.
“Saya shock ketika diberitahukan oleh salah satu panitia kalau bapak saya telah meninggal, sebelumnya bapak saya memang pernah sakit asma dan operasi pengeluaran cairan di paru sebelum berangkat,” ungkap Nurmiati
Reporter : Jumardi Ricky
Editor : Red